Ketika kita menyampaikan informasi kepada orang lain tidak serta merta orang lain akan menerima sugesti yang kita sampaikan. Karena ada faktor-faktor tertentu yang membuat sugesti bisa diterima dengan baik oleh orang lain.
Faktor-Faktor Penerimaan Sugesti tersebut adalah :
- Faktor Lingkungan : Perbedaan lingkungan sangat mungkin menyebabkan perbedaan norma yang berlaku sehingga beda lingkungan beda pula norma yang ada.
- Faktor Usia : Untuk budaya timur, factor usia juga mempengaruhi proses penerimaan sugesti. Dimana ketika orang yang lebih tua yang menyampaikan maka sugesti jauh lebih cepat diterima daripada mereka yang masih muda
- Faktor Otoritas : Kekuasaan/ Orang yang terpandang dalam komunitas biasanya juga lebih cepat diterima
- Faktor Fisik&jiwa : Tentunya mereka yang sedang memiliki keadaan labil, seperti depresi, gila, atau ada masalah dengan indera akan memiliki hambatan komunikasi yang lebih besar tentunya
- Faktor Bahasa : Singkat, Jelas, Mudah dipahami, Dan Sesuaikan kata-kata dengan level intelektual lawan bicara
Kapankah Sugesti itu cepat diterima?
Sugesti akan lebih cepat diterima orang lain ketika Sugesti itu dimasukkan dengan memasukkan unsur:
- SARA : SARA (Suku, Adat, Ras dan Agama) adalah sarana yang sangat cepat untuk menancapkan sugesti. Tidak aneh kalau pertikaian yang disebabkan oleh kasus SARA berawal dari hal yang sederhana. Karena keterhubungan pikiran yang disebabkan oleh masalah SARA begitu lekat sekali. Sehingga seseorang akan cepat menerima informasi ketika itu dihubungkan dengan unsur SARA
- Emosi : Ketika seseorang sudah terbawa emosi maka orang tersebut sangat mudah sekali untuk mengikuti sugesti. Karena ketika seseorang sedang terbawa emosi, pikiran bawah sadar manusia yang jauh lebih dominan. Alhasil proses berfikir kritis menjadi lemah dan mementingkan emosi semata.
Faktor-Faktor Penerimaan Sugesti tersebut adalah :
- Faktor Lingkungan : Perbedaan lingkungan sangat mungkin menyebabkan perbedaan norma yang berlaku sehingga beda lingkungan beda pula norma yang ada.
- Faktor Usia : Untuk budaya timur, factor usia juga mempengaruhi proses penerimaan sugesti. Dimana ketika orang yang lebih tua yang menyampaikan maka sugesti jauh lebih cepat diterima daripada mereka yang masih muda
- Faktor Otoritas : Kekuasaan/ Orang yang terpandang dalam komunitas biasanya juga lebih cepat diterima
- Faktor Fisik&jiwa : Tentunya mereka yang sedang memiliki keadaan labil, seperti depresi, gila, atau ada masalah dengan indera akan memiliki hambatan komunikasi yang lebih besar tentunya
- Faktor Bahasa : Singkat, Jelas, Mudah dipahami, Dan Sesuaikan kata-kata dengan level intelektual lawan bicara
Kapankah Sugesti itu cepat diterima?
Sugesti akan lebih cepat diterima orang lain ketika Sugesti itu dimasukkan dengan memasukkan unsur:
- SARA : SARA (Suku, Adat, Ras dan Agama) adalah sarana yang sangat cepat untuk menancapkan sugesti. Tidak aneh kalau pertikaian yang disebabkan oleh kasus SARA berawal dari hal yang sederhana. Karena keterhubungan pikiran yang disebabkan oleh masalah SARA begitu lekat sekali. Sehingga seseorang akan cepat menerima informasi ketika itu dihubungkan dengan unsur SARA
- Emosi : Ketika seseorang sudah terbawa emosi maka orang tersebut sangat mudah sekali untuk mengikuti sugesti. Karena ketika seseorang sedang terbawa emosi, pikiran bawah sadar manusia yang jauh lebih dominan. Alhasil proses berfikir kritis menjadi lemah dan mementingkan emosi semata.
- Berkelompok : Sugesti juga sangat cepat diterima ketika seseorang sedang berada dalam suatu kelompok atau kerumunan. Tak jarang fenomena sederhana ini justru dimanfaatkan oleh “Tukang obat” pinggir jalan dalam menjajakan dagangannya
- Hypnosis : Hypnosis adalah proses dengan sengaja dalam membuat pikiran menjadi rileks dan santai. Sehingga dalam keadaan santai maka informasi akan semakin cepat diterima oleh Pikiran dan menjadi memory
Sifat Bahasa Sugesti yang Baik
Selain mengetahui kapan sugesti itu baik dilancarkan, kita juga perlu mengetahui bahwasanya Sugesti akan Optimal jika mengikuti kaidah berikut:
Personal : Kata-kata yang bersifat personal lebih cepat diterima oleh pikiran.
Contoh :
Kalimat “buku ini milik Andi” tentu lebih diterima oleh pikiran dengan baik dibandingkan dengan kalimat “ buku ini milik dia”
Repetition : Semakin sering suatu kalimat mengalami perulangan semakin cepat kalimat tersebut diterima oleh pikiran. Seperti halnya dalam pelajaran ketika anda belajar dahulu. Semakin sering anda mengulang pelajaran semakin anda menguasai pelajaran itu, bukan?
Present : Pikiran kita hanya menerima sugesti yang bersifat kekinian (present) atau yang spesifik waktu kejadiannya.
Contoh:
Bandingkan sugesti mana yang lebih diterima oleh memory anda:
1. “Tolong nanti kamu buatkan laporan acara hari ini yah”
2. “Tolong hari Senin kamu buatkan laporan acara hari ini yah”
Positive : Pikiran kita tidak menerima sugesti negative.
Contoh: “Jangan Pikirkan Gajah berwarna Pink.”
Apa yang kira-kira terjadi dalam fikiran anda?
Malahan anda memikirkan gajak berwarna Pink, bukan?
Benefit : Kalimat yang memberikan manfaat atau keuntungan bagi pribadi yang anda sugesti tentu akan lebih diterima oleh Pikiran.
Contoh :
“Kalau kamu sukses menjual produk ini, maka Toyota Innova sudah kami siapkan untuk dirimu”
Emotional : Informasi/ Sugesti yang memiliki muatan emosional akan lebih cepat diterima oleh fikiran manusia. Anda akan lebih terpengaruh (baca:tersugesti) jika kata-kata sugesti yang diberikan kepada anda memiliki muatan emosional.
Sebagai contoh, bandingkan saja kedua kalimat sugesti berikut , kira-kira sugesti mana yang lebih diterima oleh memory anda:
1. Ayo kamu bangkit dan raihlah kesuksesan
1. “Tolong nanti kamu buatkan laporan acara hari ini yah”
2. “Tolong hari Senin kamu buatkan laporan acara hari ini yah”
Positive : Pikiran kita tidak menerima sugesti negative.
Contoh: “Jangan Pikirkan Gajah berwarna Pink.”
Apa yang kira-kira terjadi dalam fikiran anda?
Malahan anda memikirkan gajak berwarna Pink, bukan?
Benefit : Kalimat yang memberikan manfaat atau keuntungan bagi pribadi yang anda sugesti tentu akan lebih diterima oleh Pikiran.
Contoh :
“Kalau kamu sukses menjual produk ini, maka Toyota Innova sudah kami siapkan untuk dirimu”
Emotional : Informasi/ Sugesti yang memiliki muatan emosional akan lebih cepat diterima oleh fikiran manusia. Anda akan lebih terpengaruh (baca:tersugesti) jika kata-kata sugesti yang diberikan kepada anda memiliki muatan emosional.
Sebagai contoh, bandingkan saja kedua kalimat sugesti berikut , kira-kira sugesti mana yang lebih diterima oleh memory anda:
1. Ayo kamu bangkit dan raihlah kesuksesan
2. “kamu ingat, kan? Ketika pacarmu meninggalkan dirimu sendiri ketika bisnismu hancur. Dan kini tak sedikitpun dia lagi memperdulikan keadaan kamu lagi . Inilah saatnya dirimu untuk bangkit. Ayo kamu bangkit, tunjukkan kepada dirinya bahwa kamu bisa sukses bahkan jauh lebih sukses daripada dia.”
Imajinatif : Pikiran akan semakin cepat menerima suatu sugesti ketika informasi tersebut bisa membawa seseorang sehingga seolah-olah mengalami akan sugesti tersebut.
Sebagai contoh, bandingkan saja kedua kalimat sugesti berikut , kira-kira sugesti mana yang lebih diterima oleh memory anda:
1. “Setiap pagi, langkahkan kakimu ke kamar mandi dan ambillah sikat gigi lalu sikatkan perlahan namun pasti ke sela – sela gigi sampai gigimu terasa kesat dan segar.”
2. “Setiap pagi kamu sikat gigi yah”
Imajinatif : Pikiran akan semakin cepat menerima suatu sugesti ketika informasi tersebut bisa membawa seseorang sehingga seolah-olah mengalami akan sugesti tersebut.
Sebagai contoh, bandingkan saja kedua kalimat sugesti berikut , kira-kira sugesti mana yang lebih diterima oleh memory anda:
1. “Setiap pagi, langkahkan kakimu ke kamar mandi dan ambillah sikat gigi lalu sikatkan perlahan namun pasti ke sela – sela gigi sampai gigimu terasa kesat dan segar.”
2. “Setiap pagi kamu sikat gigi yah”